Senin, 28 September 2015

Biografi Abu Bakar As-Shiddiq 


 Hasil gambar untuk abu bakar as siddiq
Nama asli beliau adalah ‘Abdullah Ibnu Quhafah at Tamimi’, dimasa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk islam, Nabi mengganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar. Nama ini diberikan karena ia adalah orang yang paling dini memeluk islam. Dalam bahasa arab, Bakar berarti dini atau pagi. Nabi memberikan Abu Bakar gelar As-Shiddiq karena dia membenarkan kisah Isra’ miraj Nabi ketika banyak penduduk Mekkah mengingkarinya.

Abu Bakar lahir pada 572 M di Mekkah. Abu Bakar adalah seorang sahabar Nabi yang terkenal akan kedermawanannya. Salah satu kisah terkenal yang menggambarkan kedermawanannya tentu saja ketika ia menebus Bilal bin Rabah dari tangan majikannya yaitu Umayyah Bin Khalaf.

Melalui perantaraan Abu Bakar banyak penduduk Mekkah yangmenyatakan diri masuk islam, seperti : Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam dan Ubaidillah bin Jarrah. Merekalah yang kemudian dikenal dengan nama “Assabiqunal Awwalun”.

Setelah masuk islam, Abu Bakar menjadi salah satu pembela nabi yang paling kukuh, baik ketika di Mekkah maupun di Madinah. Abu Bakar yang menemani nabi melakukan hijrah ke Yasrib (Madinah). Abu Bakar tinggal di Sunh, daerah dipinggiran kota Madinah. Dikota tersebut, Abu Bakar dipersaudarakan dengan seorang dari suku khazraj yang bernama Kharijah bin Zaid dan Bani Haritsah. Dirumah Kharijah tersebut Abu Bakar tinggal. Hubungan kedua orang ini bertambah erat ketika Abu Bakar menikahi anak Kharijah bernama Habibah. Di Madinah, Abu Bakar beralih profesi dari pedagang kain menjadi petani.

Proses terpilihnya Khalifah Abu Bakar As-Siddiq


Setelah Rasulullah SAW. wafat, kaum muslimin dihadapkan sesuatu problem yang berat, karena Nabi sebelum meninggal tidak meninggalkan pesan apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pempinan umat.

Ditengah kekosongan pemimpin tersebut, golongan Anshar berkumpul ditempat Saqifah Bani Sa’idah yang dipimpin oleh Sa’ad bin Ubadah. Pada waktu Sa’ad bin Ubadah mengajukan wacana dan gagasan tentang siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin sebgai pengganti Rasulullah, ia menyatakan bahwa kaum Anshar-lah yang pantas memimpin kaum muslimin. Ia berargumen bahwa golongan Ansharlah yang telah banyak menolong Nabi dan Kaum Muhajirin dari kejaran dan penindasan orang-orang kafir Quraisy. Dan pada saat orang-orang Muhajirin dating di Saqifah Bani Sa’idah, kaum Anshar nyaris bersepakat untuk mengangkat dan membaiat Saad bin Ubadah menjadi Khalifah. Namun, kaum Muhajirin yang diwakili Abu Bakar menolaknya dengan tegas. Abu Bakar mengatakan pada golongan Anshar bahwa jabatan Khalifah Sebaiknya diserahkan kepada kaum Muhajirin. Dengan usulan Abu Bkar ra. golongan Anshar tidak dapat membantah usulannya.

Abu Bakar menunjuk dua orang Muhajirin, yaitu Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Abu Bkar mengusulkan agar memilih satu diantara keduannya untuk menjadi khalifah. Namun Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah menolaknya, keduannya justru balik menunjuk dan memilih Abu Bkar. Secara cepat dan tegas Umar mengayunkan tangannya ketangan Abu Bkar dan mengangkat tangan Abu Bakar dan membaiatnya. Kemudian diikuti oleh Abu Ubaidah dan Kaum Anshar untuk membaiat Abu Bakar kecuali Saad bin Ubadah.

Lalu pada keesokan harinya, Abu Bkar dibaiat secara umum, Abu Bakar berpidato sebagai berikut : “ Saudara-saudara, saya sudah terpilih untuk memimpin kalian sementara saya bukanlah orang terbaik diantara kalian. Jika saya berlaku baik, bantulah saya. Kebenaran adalah suatu kepercayaan dan dusta merupakan pengkhianatan. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi bila saya melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya, maka gugurlah ketaatan kepada saya.”   

1.       Hasil gambar untuk abu bakar as siddiq